Palembang, Sonora.ID - Dampak pandemi terhadap sektor UMKM tidak merata. Ada yang bisa bertahan dengan melakukan inovasi, ada juga yang terpuruk.
Ruda Ermansyah, Direktur ICSB area kota Palembang, dan juga Ketua Asosiasi pelaku pariwisata indonesia DPD Sumsel kepada Sonora (28/07/2021) mengatakan UMKM yang mampu bertahan adalah mereka yang bisa berinovasi, sementara yang terpuruk adalah mereka yang tidak memiliki kemampuan lain, hanya satu bidang saja.
“Secara umum rata-rata terpuruk, tapi ada yang berinovasi dengan produk-produk kekinian yang dibutuhkan masyarakat,” ujarnya.
Pelaku UMKM yang tercatat di asosiasi berjumlah 500 hingga 600 UMKM dengan berbagai macam usaha. Industry pariwisata seperti travel agent, tour and travel, tour leader dan beberapa hotel sangat terpuruk dengan adanya pembatasan-pembatasan.
Baca Juga: Tak Sekadar Tanaman Rawa, Biji Teratai Pun Dapat Diolah Jadi Kukis
Mereka sebagian beralih profesi ke kuliner, percetakan bahkan ada yang memulung demi bisa bertahan. Para karyawan dari sector ini sebagian besar tidak bisa diaktifkan lagi karena minimnya kegiatan pariwisata.
Wacana anggota DPR yang menjalani isoman di beberapa hotel menurutnya tidak begitu membantu karena jumlah anggota DPR tidak sebanding dengan jumlah hotel yang tersedia.
“Paling tidak sedikit membantu tapi tidak banyak,” tukasnya.
Aspek legal sangat penting bagi pelaku UMKM. Saat ini banyak yang menjadi UMKM dadakan terutama di masa pandemi.
Baca Juga: Kurban Virtual, Inovasi Penyembelihan Hewan Tahun Ini