Wabah Leptospirosis Sebabkan Dua Warga Karangnyar Meninggal Dunia

30 Juli 2021 16:10 WIB
Wabah Leptospirosis
Wabah Leptospirosis ( Tribunnews.com)

Solo, Sonora.ID - Leptospirosis merupakan penyakit yang disebabkan oleh urin tikus yang terkena bakteri leptospira interrogans setelah masuk ke dalam tubuh manusia.

Penyebaran penyakit ini bisa melalui luka, atau bisa juga dari gigitan tikus. Bakteri leptosa interrogans hanya masuk ke dalam tubuh jika memiliki media basah.

Penyakit ini kembali menghantui masyarakat di Kabupaten Karanganyar.

Dari enam kasus, ada dua orang yang meninggal dunia akibat Leptospirosis di Kabupaten Karanganyar. Menurut data dari Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Karanganyar, telah tercatat ada 6 kasus Leptospirosis di Kabupaten Karanganyar mulai dari awal tahun 2021 hingga minggu ke-27 atau Juni 2021.

Persebaran kasus tersebut terjadi antara lain di Colomadu, Tasikmadu, Jaten, Kebakkramat, dan Kecamatan Gondangrejo. Dari enam kasus Leptospirosis, ada dua orang di Kecamatan Jaten diketahui meninggal dunia.

Baca Juga: Makan Sembarangan Bisa Terkena Penyakit Kencing Tikus, Ini Kata Dokter

Sri Winarno selaku Kasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) DKK Karanganyar, memberikan beberapa langkah yang dapat dilakukan oleh dinas setelah mengetahui adanya kasus Leptospirosis tersebut. Baik melalui Penyelidikan Epidemiologi (PE) dan juga melalui intervensi sanitasi atau kebersihan lingkungan.

Dinas juga sudah meminta para petugas sanitarian di masing-masing puskesmas untuk melakukan intervensi terhadap kondisi kebersihan lingkungan. Namun, karena kondisi pandemi dan kasus covid-19 yang masih tinggi, kegiatan tersebut belum bisa dilakukan secara optimal.

"PE dilakukan untuk mengetahui faktor resiko di lingkungan sekitar, juga mengetahui masyarakat sekitar yang memiliki gejala klinik sama dengan penderita Leptospirosis. Kalau ada yang gejala klinis, dilakukan intervensi melalui pemberian obat dan pemantauan," kata beliau pada Kamis (29/7/2021).

Baca Juga: Drummer Slipknot Joey Jordison Meninggal Dunia pada Usia 46 Tahun

Selain melakukan PE, tempat tinggal penderita Leptospirosis serta lingkungan sekitar juga dicek pengelolaan sanitasinya. Winarno mengatakan, kasus Leptospirosis itu muncul ketika musim penghujan kemarin. Meski begitu, masyarakat juga harus menjaga kebersihan di lingkungan sekitar dan juga lingkungan di dalam rumah.

Sebaiknya masyarakat harus mengenali gejala Leptospirosis terlebih dahulu guna untuk menghindari atau meminimalisir potensi kematian akibat virus tersebut. Biasanya gejala yang timbul bisa berupa demam, mata kuning, serta gejala yang khas yaitu nyeri di betis. Jika masyarakat ada yang memiliki gejala tersebut lebih baik langsung berobat ke dokter.

Ketika memeriksakan diri lebih baik tidak berganti dokter, agar memudahkan dalam pemantauan selama proses pengobatan berlangsung. Di semua puskesmas yang ada di Kabupaten Karanganyar sudah disediakan obat untuk penyakit Leptospirosis tersebut.

Meski begitu masyarakat tidak perlu khawatir, sebab bakteri leptospa hanya menyebar melalui tikus yang positif leptospirosis. Masyarakat juga dihimbau agar tidak membuang tikus yang mati dijalanan atau disembarang tempat agar tidak menimbulkan kasus baru lagi, terutama disaat musim penghujan.

"Kebanyakan itu berasal dari tikus yang terinfeksi bakteri leptospira. Kalau pengelolaan sampah tidak baik, tikus terkadang masuk ke rumah dan kencing di mana-mana. Di lantai, di meja. Kalau itu terkena luka bisa berpotensi terinfeksi," jelas Winarno.

Baca Juga: Sering Kencing Setelah Sahur, Kira-kira Apa Penyebabnya?

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm