Sonora.ID - Sebuah penelitian terbaru menemukan, bahwa hampir 33,8 persen anak Indonesia memiliki kecenderungan sedentary lifestyle atau gaya hidup tidak aktif.
Studi ini dilakukan dan dipublikasikan oleh National Center for Biotechnology Information.
Gaya hidup tidak aktif yang dimaksudkan, yakni seperti aktivitas berdiam diri, jarang berolahraga, serta mengonsumsi makanan minuman tidak sehat secara berlebihan.
Seperti diketahui, gaya hidup yang tidak aktif jelas dapat berpengaruh terhadap perilaku dan kesehatan anak di masa depan.
Terlebih, diketahui juga bahwa sedentary lifestyle ini, sangat erat berkaitan dengan peningkatan risiko atau prevalensi berbagai kondisi berikut:
- Obesitas pada anak
- Hipertensi
- Diabetes
- Kolesterol tinggi
- Serta berbagai penyakit lainnya.
Baca Juga: Berbeda dengan Orang Dewasa, Ini Ciri-ciri Covid-19 pada Anak