Di sisi lain. Rusdiana (55), orangtua Siti Aminah mengaku terkejut, saat mendengar anak dan dua orang cucunya tertindih reruntuhan. Dirinya yang tinggal di Manarap itu pun bergegas mendatangi anak dan cucunya, sesaat setelah mendengar kabar musibah tersebut.
"Saya tinggal di Manarap dibantu orang juga. Setelah dapat kabar, saya minta tolong tetangga untuk dipesankan ojek online. Syukurnya anak dan cucu saya masih bisa diselamatkan," ungkapnya, sambil terisak tangis.
Akibat kejadian ini, mereka sekeluarga pun terpaksa numpang tidur di halaman sekolah Madrasah Ibtidaiyah (MI) Kenanga. Terang saja, rumah yang mereka diami berada di lingkungan sekolah tersebut.
"Habis kejadian itu kami numpang tidur di teras sekolah sementara. Untuk selanjutnya akan ikut saya tinggal di Manarap," pungkasnya.
Sementata itu, Lurah Sungai Jingah, Jainuddin mengakui, bahwa warganya ini memang tergolong warga tidak mampu. Namun sayangnya, Ia tidak bisa memberikan bantuan bedah rumah lantaran bukan milik pribadi. Alias rumah sewa.
"Kita sudah koordinasi dengan Dinas Sosial untuk bantuan bedah rumah. Tapi tanah dan bangunan bukan milik pribadi. Untuk bantuan lain sudah menerima, seperti jaminan kesehatan, dan Bantuan Langsung Tunai (BLT)," tuturnya, saat ditemui awak media.
Lantas bagaimana dengan nasib mereka pasca kejadian ini?
Baca Juga: Inspiratif, Relawan di Banjarmasin Bagikan Multivitamin Untuk Warga yang Jalani Isoman