Sonora.ID - Pandemi virus corona tidak hanya membawa perubahan yang signifikan pada kehidupan sehari-hari dan perekonomian, tetapi juga membawa dampak yang lebih besar dalam kondisi mental atau kesehatan psikologi masyarakat Indonesia bahkan dunia.
Beberapa masyarakat yang tinggal di dekat perkotaan dan rumah sakit, sering mendengar suara ambulance yang kemudian memancing rasa takut bahkan trauma.
Ditambah lagi jika adanya pengalaman atau kenangan yang tidak menyenangkan selama masa pandemi ini, misalnya kehilangan orang yang terkasih, atau menjadi seorang pasien yang terpapar virus corona.
Baca Juga: Billie Eilish Ungkap Konflik dan Traumanya Ketika Menulis Lagu 'Getting Older'
Dalam program Smart NLP di Radio Smart FM, Licensed Master Trainer of NLP, Hingdranata Nikolay memberikan saran untuk bisa mengatasi trauma yang muncul ketika mendengar suara ambulance agar tetap tenang.
“Kalau kita tidak bisa menghindari stimulusnya, kita atur responnya saja. Berarti stimulus ambulance, responnya takut, sekarang kita ganti, stimulusnya ambulance itu artinya apa? Bisa jadi sebagai pengingat untuk saatnya berdoa,” ungkap Hing.
Jadi, mendengar suara ambulance mungkin menjadi hal yang tidak bisa terhindarkan karena posisi tempat tinggal yang dekat dengan jalan raya dan rumah sakit.
Baca Juga: 2 Cara Hadapi Trauma Masa Lalu ala Master Trainer Hingdranata