Sehingga, pasien yang memiliki gejala ringan dapat langsung dipisahkan dari keluarganya agar tidak menulari anggota keluarga lainnya.
“Sudah ditempati, ada yang tiga orang, ada yang lima orang, ada yang 10. Jadi gini, ada yang gejala ringan dari setiap rumah, maka kita ajak masuk ke Rumah Sehat,” ungkap Wali Kota.
Eri menerangkan, untuk warga yang memiliki gejala sedang, Pemkot Surabaya akan langsung merujuk warga tersebut ke Hotel Asrama Haji (HAH).
Sedangkan, bagi warga yang memiliki gejala yang lebih berat, akan dilarikan ke Rumah Sakit maupun Rumah Sakit Darurat yang didirikan oleh Pemkot Surabaya.
Seperti, Rumah Sakit Lapangan Tembak (RSLT) dan Rumah Sakit Indoor GOR Gelora Bung Tomo (RSGBT).
“Kalau sudah kelihatan gejala pilek (flu) begitu langsung ke HAH. Lebih berat lagi dari pilek kita tempatkan langsung di RSLT sama ke RSGBT. Jadi, yang di Rumah Sehat itu benar-benar hanya untuk yang OTG,” terangnya.
Eri mengaku pernah mendapat laporan bahwa ada warga yang awalnya tidak memiliki gejala dan dirawat di Rumah Sehat.
Namun, selang beberapa hari, warga tersebut menunjukkan gejala pilek (flu). Sehingga, warga tersebut langsung dilarikan ke Rumah Sakit untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.