Jakarta,Sonora.Id - Kementerian Sosial akan meningkatkan partisipasi warga Papua dalam penyelenggaraan Pekan Olah Raga Nasional (PON) XX tahun 2021 yang rencananya dihelat pada bulan Oktober 2021. Sebagai bentuk besarnya perhatian pemerintah, Kemensos akan memberikan penguatan kemampuan vokasional warga Papua dengan bimbingan menjahit kaos, cinderamata dan souvenir.
“Kami akan mengajari anak-anak Papua dengan keterampilan menjahit kaos, cinderamata dan souvenir yang bisa disajikan pada PON XX tahun 2021 Oktober nanti. Saya akan membawa beberapa unit mesin jahit ke Papua,” kata Mensos Risma saat menerima bantuan mesin jahit di Kantor Kementerian Sosial (06/08).
Hari ini Kementerian Sosial menerima bantuan 100 unit mesin jahit Singer. Acara seremonial penyerahan mesin jahit dilakukan pagi ini di lobi utama di Kantor Kementerian Sosial Jalan Salemba 28. “Saya yakin bantuan mesin jahit ini sangat bermanfaat terutama dalam masa pandemi. Terima kasih kepada para distributor mesin jahit Singer yang sudah tergerak memberikan bantuan,” kata Mensos.
Dalam kesempatan tersebut Mensos menyatakan, dengan bantuan mesin jahit diharapkan memperkuat produktifitas warga Papua dan pada gilirannya meningkatkan penghasilan mereka. Rencananya sebagian mesin jahit akan dibawa bersamaan dengan kunjungan Mensos ke Papua malam ini.
Mesin jahit juga akan didistribusikan kepada kelompok marjinal termasuk pemulung. “Mesin jahit juga akan didistribusikan kepada para pemulung. Karena ada pemulung yang memiliki kemampuan menjahit juga. Mereka bisa membuat masker yang nanti kita beli lalu kita berikan kepada masyarakat yang membutuhkan,” kata Mensos.
Kementerian Sosial menaruh perhatian penuh kepada pemberdayaan kelompok marjinal, seperti gelandangan, pemulung, dan penyandang disabilitas, dengan dukungan penguatan kemampuan vokasional. Sejak awal menjabat, Mensos Risma menginisiasi pembentukan Sentra Kreasi Atensi (SKA)
Melalui SKA, penerima manfaat diberikan bimbingan sosial psikologis, pelatihan vokasional dan pembinaan kewirausahaan seperti mengolah kompos, pupuk cair, sayuran hidroponik, telur ayam dan magot (pakan ikan lele) serta agrowisata tanaman porang dan anggur.
Di SKA, mereka juga diberikan pendampingan dan penguatan kewirausahaan dengan menyediakan stand/gerai seperti usaha kafe, laundry, batik, hasil kerajinan tangan, dan juga toko kelontong.
Kini gerai SKA tersebar di berbagai lokasi seperti Balai Pangudi Luhur Bekasi, Balai Besar Kartini Temanggung, Balai Antasena Magelang, Balai Ciungwanara Bogor, Balai Mulyajaya Jakarta, Balai Toddopuli Makassar, Balai Mahatmiya Bali, Balai Paramita Mataram, Balai Dharma Guna Bengkulu dan Balai Nipotowe Palu.