Alhasil, dari 14 KK yang terpapar Covid-19, semuanya sudah dinyatakan negatif dan kembali berkegiatan seperti semula. Menariknya, hingga kini di RT 02 yang terdiri dari 75 Kartu Keluarga (KK) itu, tidak ada satu pun yang terkonfirmasi positif alias nol kasus.
“Alhamdulillah kondisi saat ini sudah kondusif. Dahulu sempat saat awal pandemi tahun 2020 saya pernah mengejar warga yang positif sampai ke pasar. Dan akhirnya saya minta untuk pulang, waktu itu isolasinya masih di rumah bagi warga yang tanpa gejala. Itu yang tidak pernah saya lupakan,” ungkapnya.
Hal yang serupa juga dialami oleh Ketua RT 17, RW 12 Kelurahan Mojo, Kecamatan Gubeng Aminullah. Dia menceritakan berbagai pengalamannya sekitar lebih dari satu tahun terakhir. Bagi dia, menghadapi pandemi Covid-19 sedikitpun tak pernah terlintas di benaknya. Tetapi dengan segala kemampuan dan keterbatasannya, ia rela berbuat apapun untuk melindungi masyarakatnya.
Baca Juga: Sambut Ultah ke-49, Sonora Surabaya Siaran Bareng Dalam Pesona Indonesia
“Hingga hari ini kami tetap lakukan pencegahan dengan cara sosialisasi dan edukasi protokol kesehatan (prokes) terus menerus. Kami datangi satu per satu rumah warga. Itu terus kami lakukan tanpa henti, kami ingatkan satu per satu apabila ada warga yang keluar rumah lupa tidak pakai masker,” kata Aminullah.
Dijelaskan, selain ke rumah-rumah warga, dirinya masih aktif keliling ke warung kopi (warkop) untuk menegakkan dispilin prokes. Bagi dia, upaya pencegahan harus tetap berjalan selaras dengan penanganan warga yang terpapar.
“Pagi, siang, malam kita juga keliling warkop agar tidak terjadi penularan, karena Covid varian baru ini menyebar begitu cepat, jadi pencegahan harus dilakukan,” tegasnya.
Untuk tahap penanganan, Aminullah yang juga sebagai anggota Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) Kelurahan Mojo mengungkapkan, apabila ada warganya yang terkonfirmasi positif, maka ia langsung melakukan penjemputan. Bagi warga tanpa gejala, ia langsung mengantarkan pasien ke Rumah Sehat di wilayahnya.