“Ini menjadi contoh. Bayangkan anak sekolah saja bisa memberikan bantuan bagi Kota Surabaya. Nilainya sampai satu miliar lebih. Ini yang membuat saya kagum dan terharu. Tadi saya dibisikin Forkopimda, kalau kita mau belajar atau bertanya, jangan melihat siapa yang menjadi gurunya, tapi lihat apa yang sudah mereka lakukan,” ungkap Eri.
Oleh karena itu, ia pun menyampaikan terimakasih banyak kepada bapak/ibu guru yang sudah menanamkan empati kepada muridnya. Tanpa bimbingan dari para guru dan tanpa kebersamaan Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya, semua ini tidak akan terwujud.
“Terimakasih bapak/ibu guru yang sudah menanamkan empati di hati para pelajar di Kota Surabaya,” ujarnya.
Baca Juga: Seorang Guru SDN Sawunggaling 1 Surabaya yang Jadi Salah Satu Wasit di Olimpiade Tokyo 2020
Eri mengatakan, untuk menjadi seorang pemimpin yang hebat nantinya, anak-anak harus memiliki rasa empati yang besar kepada orang di sekitarnya. Hal itu sudah ditunjukkan oleh pelajar di Surabaya melalui bantuan yang mereka berikan kepada pemkot maupun yang diberikan secara langsung kepada teman-temannya yang orang tuanya meninggal karena Covid-19.
Ia juga tidak lupa mengucapkan rasa terimakasih kepada seluruh pelajar atas bantuan yang sudah diberikan.
“Pemimpin itu harus memiliki rasa empati yang besar. Sudah terwujud di Kota Surabaya, ditunjukkan oleh adik-adik kita baik yang diberikan kepada pemkot maupun yang diberikan secara langsung kepada teman-temannya yang orang tuanya meninggal karena Covid-19,” katanya.