KFD telah memberikan pelayanan VGR kepada karyawan/karyawati sektor manufaktur, perbankan, media, ride hailing, migas, pertambangan, dan sekarang masuk ke sektor perkebunan kelapa sawit yang sebagian besar berada di wilayah terpencil (remote area).
Plt. Direktur KFD Agus Chandra menyatakan kesiapan pihaknya untuk menjalankan penugasan vaksinasi di setiap pelosok Indonesia. Dia juga berharap vaksinasi ini dapat meningkatkan imunitas pekerja perkebunan sehingga produksi minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO) sebagai komoditas unggulan ekspor Indonesia tetap terjaga.
“Kimia Farma berdedikasi dalam membantu pemerintah menanggulangi pandemi melalui vaksinasi. Setelah melayani di Papua Barat, kini kami memberikan layanan vaksinasi di Serambi Makkah, Pulau Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi. Tentu banyak tantangan terutama dalam pengiriman vaksin ke lokasi remote area seperti di kawasan perkebunan di pedalaman. Kualitas vaksin harus terjaga, vaksinator profesional dan seluruh proses vaksinasi berjalan sesuai prosedur,” ucapnya.
Baca Juga: BIN Targetkan 1.000 Siswa SMA Negeri 1 Medan Vaksinasi Covid-19
Agus menyambut baik langkah AALI yang memprioritaskan vaksinasi para pekerja perkebunan dan keluarga mereka. Kimia Farma dan Astra Agro Lestari memiliki persamaan pandangan bahwa percepatan perekonomian nasional melalui sektor perkebunan kelapa sawit harus dilindungi. Sektor ini sangat strategis, karena menyerap banyak tenaga kerja dan penghasil devisa negara.
Selain itu, industri kelapa sawit juga berkontribusi besar dalam transisi energi fosil menuju energi terbarukan yang lebih ramah lingkungan melalui bauran 30% biodiesel (B30). Produk turunan dari minyak sawit juga menjadi bahan pembuatan hand sanitizer.
“Keberlangsungan produksi kelapa sawit perlu dijaga. Vaksinasi para pekerja perkebunan menjadi salah satu cara untuk menjaminnya. Ini merupakan sinergi BUMN Farmasi dan industri perkebunan kelapa sawit nasional untuk mempercepat pemulihan perekonomian nasional,” tuturnya.