Wali Kota juga menjelaskan, bahwa wilayah aglomerasi itu saling berkaitan. Sehingga ketika vaksinasi di Surabaya sudah tercapai dan wilayah aglomerasi belum, tentu hal ini juga akan berpengaruh. Makanya dibutuhkan kerjasama dan gotong-royong dalam mewujudkan herd immunity di Surabaya Raya.
"Karena apa? Aglomerasi berpengaruh betul. Kalau (vaksinasi) Surabaya sudah, lainnya belum, ya sama saja. Sehingga dengan kerendahan hati seluruh Kepala Daerah, tidak ada yang lebih hebat, tapi kebersamaan, bahu membahu, tolong menolong dan gotong-royonglah yang bisa menyelesaikan pandemi Covid-19," ujar Eri.
Baginya, ketika Surabaya Raya sudah mencapai target herd immunity, maka baru bisa dikatakan Merdeka dari Covid-19. Karenanya, untuk mewujudkan hal itu, ia juga mengajak seluruhnya untuk saling meletakkan ego satu sama lain dan lebih mengutamakan kepentingan masyarakat.
"Bagian dari Merdeka ya Surabaya Raya. Makanya kami letakkan pakaian kita (ego), untuk kepentingan bersama," tuturnya.
Baca Juga: Upacara HUT Ke-76, Wali Kota Eri Berharap Bisa Segera Merdeka dari Covid-19
Rencana Wali Kota membantu mewujudkan herd immunity di wilayah aglomerasi, rupanya mendapat dukungan dan apresiasi dari kalangan legislatif. Bahkan, dukungan ini disampaikan langsung Ketua DPRD Kota Surabaya, Adi Sutarwijono.
"Saya setuju. Sejak awal kan Pak Wali Kota menunjukkan bahwa sebelum dilantik, beliau ketemu Bupati Sidoarjo dan Bupati Gresik itu Surabaya ingin mengembangkan sinergitas dengan daerah-daerah sekitar. Termasuk sekarang aplikasinya dalam menangani Covid-19," kata Awi sapaan lekatnya.
Terlebih pula, Awi menyebut, ketika target herd immunity di Kota Surabaya telah terbangun, namun wilayah aglomerasi belum, tentu hal ini akan menjadi kendala. Apalagi, Kota Surabaya menjadi pusat pergerakan masyarakat di wilayah Surabaya Raya.