Sonora.ID - Banyak orang sering menyepelekan rasa kesepian. Namun, rasa kesepian sebaiknya tak diabaikan, karena kesepian dapat mempengaruhi keadaan fisik dan mental seseorang.
Berdasarkan hasil survei terkait kesehatan mental masyarakat Indonesia yang dilakukan oleh Into The Light dan Change.org pada Mei hingga Juni. Didapatkan kesimpulan bahwa, sekitar 98 persen partisipan merasa kesepian.
Into The Light sendiri adalah sebuah komunitas yang punya misi utama untuk mencegah bunuh diri remaja di Indonesia.
Survei dilakukan dengan alasan, Indonesia dianggap belum ada hasil evaluasi yang cukup komprehensif atas informasi dan layanan kesehatanan mental serta literasi kesehatan mental yang belum memadai.
Survei menemukan, kesepian ditemukan merata di seluruh anggota kelompok umur, area domisili, suku, riwayat pendidikan, pekerjaan, agama, jenis kelamin, ketertarikan seksual, status HIV dan disabilitas (95-100 persen anggota setiap kelompok merasa kesepian).
Dari jumlah tersebut, sekitar 40 persennya memiliki pemikiran melukai diri sendiri maupun berpikir untuk bunuh diri.
Sayangnya, berdasarkan hasil survei tersebut, stigma atau pandangan negatif terhadap bunuh diri masih sangat kuat. Hal ini tercermin dari tidak ada partisipan yang menjawab seluruh pertanyaan tentang fakta dan mitos bunuh diri dengan benar.
Survei juga mengungkapkan, lebih banyak partisipan yang meyakini anggota keluarga dan teman dekat berjenis kelamin sama adalah sosok yang lebih membantu mereka dalam mengatasi masalah kesehatan jiwa dibandingkan dengan tenaga kesehatan jiwa profesional.
Baca Juga: Berikut Ini 6 Tips untuk Mengatasi Kesepian Saat Pandemi Covid-19