Khasiat ini terlihat dari penelitian yang dimuat dalam jurnal Cytokine. Studi tersebut menemukan bahwa mengonsumsi 1.000 hingga 3.000 miligram rempah jahe setiap hari selama 4 - 12 minggu mengurangi penanda peradangan. Hal ini dikarenakan jahe mengandung lebih dari 100 senyawa aktif, seperti gingerol, shogaol, dan zingiberene.
Senyawa tersebut kemungkinan besar dapat mengurangi peradangan pada tubuh. Tambahan madu dalam minuman jahe juga dapat meredakan batuk. Kamu juga dapat membuat minuman herbal dari daun sirih untuk mengatasi batuk dan pilek.
Obat-obatan pereda rasa sakit yang dijual bebas, seperti ibuprofen dan acetaminophen, memang cukup efektif dalam menjalankan tugasnya. Sayangnya, ada berbagai efek samping yang tak bisa dihindari bila digunakan dalam jangka panjang. Tak perlu khawatir karena ada rempah yang bisa membantu meredakan rasa sakit yaitu cabai. Dibuktikan melalui British journal of anaesthesia, kandungan capsaicin pada cabai dapat mengendalikan rasa sakit ringan hingga sedang.
Tak hanya menambah aroma masakan, beberapa rempah memiliki manfaat dalam meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Salah satunya yaitu daun kemangi suci (tulsi). Menurut penelitian yang dimuat dalam Journal of Ethnopharmacology, memperlihatkan bahwa tulsi bisa meningkatkan fungsi sistem imun tubuh dalam darah. Alhasil, tubuh pun lebih kuat dari serangan penyakit.
Meski ada banyak manfaat minuman herbal bagi kesehatan, perlu diingat bahwa minuman herbal tidak sepenuhnya bisa digunakan sebagai obat untuk mengatasi penyakit. Konsultasikanlah dulu ke dokter sebelum mengonsumsi minuman herbal jika kamu sedang menggunakan obat-obatan dari dokter, memiliki kondisi medis tertentu seperti sedang hamil, atau sedang menyusui.
Baca Juga: 5 Hal yang Terjadi Pada Tubuh Apabila Rutin Mengonsumsi Jahe Selama Satu Bulan