Periode 2
“Kemudian bergulir lagi, orang mulai berpikir enggak bisa kalau bekerja seperti ini saja. Muncul sebuah mindset baru, yaitu dalam bekerja yang terpenting itu kita harus berprestasi, harus mencapai target, harus mencapai posisi semaksimal mungkin,” sambungnya memaparkan.
Pada periode kedua ini, karyawan mulai memikirkan jenjang karier yang ada dalam pekerjaannya, sehingga dengan demikian dirinya lebih peka dengan peluang-peluang yang ada.
Karena yang menjadi tujuan bukan lagi sekadar mendapatkan uang, tetapi keinginan untuk mencapai target, berprestasi, dan mendapatkan kedudukan yang maksimal.
Baca Juga: Pentingkah Memberikan Self Reward? Ini Penjelasan Motivator Vivid
Periode 3
“Kemudian bergulir lagi pemikiran manusia, sampailah pada periode ketiga. Periode ini mengatakan bahwa tidak cukup kalau kita hanya mencapai kesuksesan yang setinggi-tingginya. Ngapain juga sukses kalau tidak bahagia,” tegas Arvan.
Periode atau gelombang yang ketiga ini kerap dikenal sebagai happiness. Periode ini memberikan value yang lebih dalam sebuah pekerjaan.
Tak hanya mencari uang, tak hanya terobsesi untuk menduduki posisi tertinggi, tetapi kebahagiaan dalam mengerjakan semua pekerjaan yang ditanggungjawabkan kepadanya.
Baca Juga: 5 Tips Produktif yang Bisa Dilakukan di Rumah Aja Selama PPKM Darurat