Selanjutnya, strategi besar ketiga yaitu berkaitan dengan penerapan green economy, atau ekonomi hijau. Pemerintah berencana membangun Green Industrial Park dengan produk keluaran produk hijau.
Pemakaian energi pun akan menggunakan energi baru terbarukan. Presiden Jokowi berharap, ke depan produk hijau yang dihasilkan dari ekonomi hijau akan menjadi sebuah kekuatan besar Indonesia.
“Kita tahu semuanya bahwa masa depan produk-produk hijau itu sangat-sangat menjajikan dan kita memiliki kesempatan yang besar dalam hal ini,” jelasnya.
Pada kesempatan tersebut, Presiden juga menyinggung mengenai reformasi struktural yaitu adanya Undang-Undang Cipta Kerja yang muaranya untuk membangun sebuah kecepatan.
Baca Juga: HUT RI, Presiden Jokowi: Perjuangan Pahlawan adalah Perjuangan Kami Pula
Pemerintah juga telah membuat sistem perizinan elektronik Online Single Submission (OSS) guna memberikan kemudahan dan kecepatan dalam hal perizinan bagi UMKM.
Menurut Presiden, melalui OSS ini UMKM bisa membuat Nomor Induk Berusaha (NIB) di mana saja dengan waktu yang lebih cepat.
“Sehingga usaha-usaha kecil, usaha-usaha mikro kita semuanya bisa menjadi sebuah usaha yang memiliki NIB dan itu akan memudahkan mereka untuk mengakses ke perbankan,” tambah Presiden.
Selain itu, Kepala Negara juga menyampaikan mengenai Program Meekar yang merupakan pinjaman bagi usaha mikro dan telah ada sejak tahun 2016.
Saat ini, nasabah dari Program Meekar mencapai 10,8 juta nasabah melebihi nasabah Grameen Bank sekitar 6 juta nasabah.
“Ini sebuah lompatan yang sangat cepat sekali yang kita harapkan ini akan memberikan dampak kenaikan tingkat pada usaha-usaha mikro di Tanah Air,” tuturnya.
Baca Juga: RS Siloam Sriwijaya Sudah Jalankan Instruksi Presiden Terkait Harga Tes PCR