Sonora.ID - Pada bulan Juni 2021 yang lalu, Indonesia mengalami lonjakan kasus baru Covid-19 yang menyebabkan penuhnya rumah sakit, sehingga pemerintah pun akhirnya mengeluarkan kebijakan PPKM di Jawa dan Bali.
Tak hanya terjadi di Ibu Kota dan sekitarnya, lonjakan juga terjadi di wilayah lain, salah satunya adalah di Kudus, Jawa Tengah, yang sempat menjadi sorotan banyak pihak karena penambahan kasus yang signifikan.
Lonjakan hingga 30 kali lipat dalam waktu sepekan, saat ini Kudus sudah dianggap mampu mengendalikan Covid-19.
Dalam ‘Dialog Semangat Selasa’ KPCPEN di Media Center KPCPEN Kominfo Jakarta, Bupati Kabupaten Kudus, H. M Hartopo menegaskan bahwa saat ini kondisi Covid-19 di wilayahnya tersebut sudah melandai.
Baca Juga: Gethuk Nyimut, Cemilan Murah Meriah Khas Pegunungan Muria Kudus
Hartopo mengakui jika lonjakan kasus pada pertengahan Juni 2021 lalu dipicu oleh mobilitas masyarakat yang tinggi dalam rangka menjalankan tradisi hari raya.
Namun begitu, respon pemerintah kabupaten, cepat. Beberapa kunci pengendalian yang dapat dipelajari antara lain adalah penguatan testing, tracing, treatment (3T), termasuk penyediaan isolasi terpusat di kabupaten dan desa agar tidak terjadi klaster keluarga. Kudus juga mengaktifkan sistem kolaborasi jogo tonggo (menjaga tetangga) dengan melibatkan relawan, pokdarwis, karang taruna, PKK.
“Dalam jogo tonggo, yang sehat membantu yang sakit, yang kaya membantu yang miskin. Selain itu, kami selalu melakukan update data mulai dari zonasi terkecil, yaitu dari tingkat RT. Dengan demikian, kami bisa saling memantau dan bila ada masalah segera tertangani,” tambah Hartopo.
Baca Juga: Lonjakan Kasus Sembuh Covid-19 di Kota Denpasar Capai 682 Orang, Kasus Positif Bertambah 176 Orang