Kemudian ketiga, lanjutnya, rencana proyek gasifikasi batu bara seperti proyek kultumetanol di Kalimantan Timur merupakan industri pionir di Indonesia yang bisa dibuat lokal value chain.
“Kita dapat pahami bersama, bahwa metanol merupakan bahan baku industri petrokimia yang memegang peranan sangat penting bagi pengembangan industri hilirnya,” katanya.
Dwi menambahkan, metanol akan terus memainkan peran penting sebagai bahan baku utama industri kimia, bahan pendukung biodiesel, serta dalam kegiatan migas. Hal itu kata Dwi, secara pasti akan membuat kebutuhan metanol akan semakin meningkat dimasa mendatang.
Lebih lanjut Dwi mengatakan, Bank Indonesia sendiri sangat mendukung upaya hilirisasi batu bara yang dapat mengurangi ketergantungan terhadap impor bahan bakar.
Baca Juga: Bank Indonesia Kembali Mempertahankan Suku Bunga Acuan 3.50%