Sonora.ID - Kementerian Kesehatan hingga kini masih melakukan investigasi terkait adanya dugaan kebocoran data pengguna aplikasi Electronic Health Alert (e-HAC) Kemenkes.
Meski demikian, Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI Anas Ma'ruf menegaskan, berdasarkan penyelidikan sementara data masyarakat yang ada di dalam sistem Electronic Health Alert Card (eHAC) tidak bocor dan berada dalam perlindungan.
"Data masyarakat yang ada di dalam eHAC tidak mengalir ke platform mitra. Sedangkan data masyarakat yang ada di platform mitra adalah menjadi tanggung jawab penyelenggara sistem elektronik, sesuai dengan amanat UU Nomor 19 tahun 2016 tentang informasi elektronik atau UU ITE," kata Anas dalam konferensi pers melalui akun YouTube Kementerian Kesehatan, Rabu 1 September 2021.
Baca Juga: Vaksin Pfizer Tiba, Kemenkes: Alokasi dan Distribusi di Jabotabek
Anas menambahkan, Sebagai bagian dari mitigasi risiko keamanan siber, Kemenkes berkoordinasi dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), BSSN juga Direktorat Tindak Pidana Bareskrim Polri untuk menyelidiki guna menelusuri dan memastikan tidak ada kerentanan lain yang bisa digunakan untuk mengeksploitasi sistem tersebut.
Untuk itu, Kementerian Kesehatan meminta masyarakat untuk menggunakan aplikasi PeduliLindungi.
"Kementerian Kesehatan mengimbau masyarakat untuk menggunakan aplikasi PeduliLindungi di mana fitur e-Hac yang terbaru sudah terintegrasi di dalamnya," ujar Anas.
Baca Juga: Total 190 Juta Dosis Vaksin Sudah Tiba di Tanah Air dalam Bentuk Bulk Maupun Bahan Baku