Makassar, Sonora.ID - Sulawesi Selatan mencatatkan deflasi mines 0,31 persen pada bulan Agustus 2021.
Kepala BPS Sulsel, Suntono mengatakan deflasi dipicu adanya penurunan harga kelompok pengeluaran. Seperti makanan, minuman dan tembakau sebesar 1,07 persen dan transportasi sebesar 0,33 persen.
"Keadaan agustus lalu merupakan deflasi terbesar sepanjang 2021," ujarnya dalam press release melalui kanal youtube.
Komoditas yang tercatat paling dominan memberikan andil deflasi yaitu cabai rawit, cabe merah, daging ayam ras, tarif angkutan udara dan lainnya.
Baca Juga: Pada Bulan Juni 2021, Provinsi Sumatera Selatan Alami Deflasi
"Ada 10 komoditas yang turun harga, tertinggi cabai rawit dengan andil deflasi sebesar 0,221 persen," jelasnya.
BPS juga mencatat tingkat inflasi tahun kalender sebesar 1,20 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Agustus 2021 terhadap Agustus 2020) sebesar 1,79 persen.
Suntono menyebut dari lima kota IHK di Sulsel, seluruh kota mengalami deflasi. Tertinggi di Makassar sebesar 0,34 persen sedangkan deflasi terendah terjadi di Kota Palopo sebesar 0,06 persen.
"5 IHK di Sulsel yaitu Bulukumba, Watampone, Makassar, Parepare dan Palopo," tutupnya.
Baca Juga: Akibat Cuaca yang Ekstrim, Harga Cabai Serta Beberapa Komoditi Lainnya Melonjak