Pendaftaran dengan google form memiliki beberapa kelemahan, diantaranya peserta tidak bisa mengetahui apakah kuota vaksin sudah penuh atau masih tersedia.
Selain itu panita juga harus mengirim pesan satu persatu kepada calon peserta vaksin, kapan penyelenggaraannya, tentunya sangat merepotkan.
“Dengan aplikasi ini masyarakat bisa tahu apakah kuotanya masih mencukupi atau tidak, selain itu masyarakat juga akan mendapat informasi kapan harus datang ke lokasi vaksin, sehingga tidak terjadi kerumunan,” tukasnya.
Baca Juga: Persiapan Pemberlakuan PTM Terbatas Siswa di Bitung Wajib Divaksinasi
Aplikasi ini terbentuk dari hasil evaluasi selama beberapa kali penyelenggaraan vaksinasi missal yang digelar di Sekolah Kesuma Bangsa.
“Umurnya baru beberapa hari. Perbaikan akan terus dilakukan hingga nantinya benar-benar optimal,” ujarnya
Ia mengucapkan terima kasih kepada masyarakat yang sudah memberikan masukan terkait kekurangan penyelenggaran vaksin selama ini, sehingga pihaknya berupay mencari solusinya. Salah satunya dengan membuat platform vaksineonline.com.
“Kepada penyelenggara vaksin yang ingin memakai aplikasi ini, boleh datang ke kami, akan kami demokan manfaatnya bila memakai aplikasi ini,” tutupnya.
Baca Juga: Dinkes Palembang Terima Jatah 4 Ribu Vaksin Moderna Untuk Masyarakat Umum