Banjarbaru, Sonora.ID - Menjelang pengumunan resmi dari Pemerintah Pusat terkait Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di seluruh Indonesia, pada Senin (06/09) tengah malam, Pemko Banjarbaru mengakui adanya 2 komponen penilaian yang dapat mempengaruhi penentuan level.
Kedua komponen itu adalah angka kematian akibat virus corona dan mobilitas warga yang masih cukup tinggi.
Berdasarkan data Satgas Covid-19 Banjarbaru, angka kematian akibat Covid-19 di Kota Pelajar tercatat sebesar 5,11%,
Sementara, rata-rata nasional Case Fatality Rate (CFR) akibat virus corona sebesar 3,1%.
Baca Juga: PPKM Level IV Banjarmasin, Segini Hasil Denda yang Terkumpul
"Kita angka kematian masih di atas rata-rata nasional," ungkap Wali Kota Banjarbaru, M. Aditya Mufti Ariffin, usai penyerahan bantuan Sembako kepada anggota Press Room setempat di Balaikota Banjarbaru, pada Senin (06/09).
Menurut Adit, angka kematian yang masih tinggi, ditengarai karena lambannya pasien mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit rujukan Covid-19, setelah sebelumnya hanya menjalani isolasi mandiri.
Untuk itu, ia meminta warga yang menjalani Isoman agar melaporkan diri ke fasyankes atau rumah sakit rujukan terdekat, agar mendapatkan pengawasan.
"Keadaannya kan dapat kita evaluasi setiap hari oleh tenaga kesehatan," ungkap Adit yang didampingi Wakil Wali Kota Banjarbaru, Wartono.
Baca Juga: Bukan Sadtember Tapi September Ceria, 5 Bansos Ini Bakal Cair di Bulan Ini Kamu Dapet yang Mana?