“Jangan pernah lebih besar pasar dari pada tiang, jadi biar bagaimanapun seberapa besar, seberapa kecil income nya, tetap pengeluaran itu harus selalu lebih rendah dari pengahasilan kita,” Ujar Eko.
Anggaran pun menjadi salah satu hal yang harus diperhatikan dalam berumah tangga, salah satunya adalah kebutuh lifestyle.
Buatlah beberapa list terencana untuk membedakan antara kebutuhan dan keinginan.
Jika list anggaran tidak diterapkan maka dengan mudah timbul sifat konsumtif yang bisa membuat keuangan Anda menjadi terganggu.
Baca Juga: Sembuhkan Penyakit 'BED' dalam Perusahaan dengan Terapkan 'LOVE'
Management risiko
Perlu adanya pemikiran untuk mengelola kemungkinan terjadinya sebuah risiko.
Meninggalnya pencari nafkah utama merupakan salah satu risiko yang bisa mengganggu keuangan keluarga.
Cara lain untuk menghadapi risiko ini adalah dengan adanya asuransi jiwa, kesehatan, aset, dan dana darurat.
Selain itu, perlu adanya utang yang produktif, usahakan jika Anda berhutang cicilannya maksimal 1/3 dari penghasilan yang didapatkan.
Kesadaran mempersiapkan masa depan
Seseorang yang tidak memiliki tujuan, biasanya akan cenderung tak terarah.
Buatlah sebuah tujuan yang baik untuk menghadapi masa depan yang cerah.
Lakukanlah diskusi bersama dengan pasangan Anda untuk menentukan arah di masa depan, baik itu tiga atau lima tahun kedepan.
Baca Juga: Pakar: Pola Pikir Kritis Anak Bisa Dapat Tingkatkan Kemampuan Verbal