Lanjut Ijeck, kasus aktif berkurang 29,7% atau 8.129 kasus (berkurang dari 27.410 menjadi 19.281 kasus) dan kasus sembuh bertambah 18.537 kasus.
Tingkat kesembuhan meningkat 11,5% (dari 66,5% menjadi 78,0%). Untuk tingkat kematian (CFR) masih meningkat 0,1% (dari 2,37% menjadi 2,47%), dengan jumlah kematian sebanyak 348 kasus.
Dalam dua pekan terakhir, spesimen yang diperiksa (PCR dan antigen) bertambah menjadi 143.876 spesimen, meningkat 13,9% dari dua pekan sebelumnya. Positivity Rate Sumut tercatat 8,39%, menurun 0,13% dari dua pekan sebelumnya (8,51% menjadi 8,39%).
Dijelaskan juga, dalam penanganan Covid-19 di Sumut berfokus dalam beberapa hal di antaranya, pengendalian mobilitas penduduk, meningkatkan 3T (testing, treament, tracing), memaksimalkan isolasi terpadu, dan mengoptimalkan vaksinasi.
Baca Juga: Pemprov Sumut dan DinKes Medan Mulai Gelar Vaksinasi Ibu Hamil Hari Ini
Musa Rajekshah Mengatakan, untuk Tingkat keterisian tempat tidur (BOR) Covid-19 turun 24% (dari 54% menjadi 30%), BOR Isolasi turun 25% (dari 54% menjadi 29%), BOR Intensif turun 19% (dari 57% menjadi 38%).
Vaksin dosis 1 meningkat 3,4% (bertambah 382.493 suntikan ), Vaksin dosis 2 meningkat 1,7% (bertambah 192.926 suntikan), dan Vaksin dosis 3 Nakes meningkat 25,2% (bertambah 17.933 suntikan).
Sementara itu, Menko Perekonomian RI Airlangga Hartarto yang juga Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN) menjelaskan, secara umum situasi pandemi di Luar Jawa-Bali menunjukan terjadinya perbaikan.
"Level Asesmen Situasi Pandemi di Luar Jawa-Bali, dari minggu ke minggu menunjukan hal positif, terjadi penurunan Level PPKM di berbagai provinsi di Luar Jawa Bali," ujar Airlangga.