Sonora.ID - Berinvestasi menjadi salah satu tren yang berkembang di berbagai kalangan belakangan ini.
Tujuan berinvetasi juga tidak jarang sangat kabur, seperti hanya untuk mengakumulasi kekayaan tanpa paham betul apa yang bisa diperoleh dengan akumulasi tersebut.
Padahal, secara normatif akumulasi kekayaan merupakan cara untuk memenuhi kebutuhan primer dalam jangka waktu dekat (present) tanpa mengorbankan kekayaan di masa mendatang.
Selain memerlukan tujuan yang visioner, berinvestasi memerlukan kontekstualisasi.
Kontekstualisasi ini berarti memahami apa yang kamu butuh dan inginkan tanpa harus menyamakan dengan orang lain.
Baca Juga: Menko Luhut: PPKM Jawa-Bali diperpanjang hingga 13 September 2021
Misalnya, ketika kamu dan temanmu sama-sama ingin memiliki rumah, tentu ada beberapa perbedaan.
Seperti dalam jangka waktu kapan kamu dan temanmu akan membeli rumah.
Bisa saja kamu ingin memiliki rumah dalam kurun waktu 5 tahun, sementara temanmu ingin memiliki rumah 3 tahun lagi dan dengan cicilan tercepat.
Pun, dengan perbedaan durasi tersebut kembali memunculkan berbagai opsi untuk melakukan investasi.
Dari berbagai pilihan tersebut, sudah sebaikya kamu memilih 1 hingga 2 jenis.
Baca Juga: Felicia Putri Ungkap 3 Poin yang Perlu Dipertimbangkan Investor Muda
"Jangan berinvestasi...