Dari hasil tiga indikator transmisi komunitas versi KPC-PEN, kasus Covid-19 di Banjarmasin sebesar 42,29/100 ribu penduduk. Kemudian rawat inap RS 40,27/100 ribu penduduk. Lalu yang terakhir kematian 1,96/100 ribu penduduk.
Selanjutnya dari hasil tiga indikator kapasitas respon, testing atau positivity rate Banjarmasin di angka 5,67 atau berstatus sedang. Lalu Tracing di angka 3,36 atau berstatus terbatas. Dan terakhir Treatment di angka 30,49 atau berstatus memadai.
Kesimpulannya, dari hasil asesmen itu, Banjarmasin masih bertahan di level IV. Terhitung mulai dari tanggal 07 S/D 20 September 2021.
Baca Juga: Evaluasi Dinkes: PPKM Banjarmasin Turun Level 3, PTM Direkomendasikan
Berbeda dengan hasil evaluasi Dinas Kesehatan Banjarmasin, terkait perkembangan kasus Covid-19 terhitung sejak tanggal 30 Agustus s/d 05 September 2021.
Dimana kasus mingguan dari tanggal 30 Agustus s/d 05 September lalu, berjumlah 278 kasus. Dengan rata-rata 39,71 per 100 ribu penduduk. Itu berarti, meletakkan Banjarmasin di level II.
Kedua, kasus perawatan per pekan di tanggal yang sama, berada di angka 123,29 dengan kasus rata-rata 17,61 per 100 ribu penduduk. Yang berarti, meletakkan Banjarmasin di level III.
Indikator terakhir, yakni jumlah keterisian tempat tidur per pekan. Dari sembilan rumah sakit rujukan yang ada di Banjarmasin, yang terisi hanya sebanyak 123 tempat tidur. Posisinya berada di level II.
Baca Juga: PPKM Jawa-Bali Diperpanjang Hingga 13 September, Ini Sejumlah Aturan yang Diubah