Solo, Sonora.ID - Aliran sungai Bengawan Solo kemballi tercemar limbah minuman keras berjenis ciu. Pencemaran sungai Bengawan Solo menjadi masalah tahunan yang terulang, apalagi ketika musim kemarau tiba. Pasalnya ketika musim kemarau, debit air lebih kecil, sehingga pencemaran air dapat terlihat dengan jelas.
Sehingga, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Solo menghentikan sementara operasional Instalasi Pengolahan Air (IPA) di Pos Semanggi, Pasar Kliwon, Selasa (7/9/2021).
Dirut PDAM, Agustan menuturkan, penghentian pengolahan air dilakukan sejak pukul 06.00 WIB.
"Tadi mulai tercemar pukul 06.00 WIB, pengambilan air dari Bengawan dihentikan sampai sekarang dilakukan observasi," ucapnya, Selasa (7/9/2021).
Agustan menjelaskan, pencemaran terjadi dari atas tempuran kali Samin dimana terdapat banyak buangan limbah industri ciu atau alkohol.
Baca Juga: Terdampak Pandemi, Laba PDAM Bandarmasih Anjlok di Tahun 2020
"Pencemaran dari atas tempuran kali Samin industri rumah tangga ciu," katanya.
Dari hasil sampel yang diambil, air limbah itu memiliki ciri-ciri bau seperti dengan ciu, warna keruh dan apabila terkena kulit akan terjadi reaksi gatal-gatal.
"Air ini tidak layak untuk diolah, dan untuk sampel yang diambil terakhir pukul 10.30 WIB," tutur beliau.
Sebelumnya Agustan telah memperkirakan pengolahan akan dihentikan paling lama hingga pukul 13.00 WIB. Dan setelah itu pos pengolahan dapat kembali dilakukan.
"Pukul 13.00 WIB sudah bisa mengolah lagi, dampaknya, sudah dievaluasi penampungan air masih aman level 3 meter lebih sedikit," jelas beliau.
Baca Juga: Sejarah Panjang Sepanjang Sungai Bengawan Solo
Dengan adanya...