Sonora.ID - Kemudahan dalam mengakses teknologi tentu membuat mobilitas seseorang menjadi semakin lebih cepat dan simpel.
Hal ini membuat sebagian orang sudah tidak lagi pergi ke mall dikarenakan adanya E-Commerce yang menjual berbagai macam kebutuhan mereka, termasuk pakaian.
Tentu, hal ini menjadi sebuah rintangan bagi beberapa bisnis yang bergerak sebagai pusat belanja dan mengancam eksistensi mereka dalam kehidupan masyarak dan hal ini dialami oleh Sarinah, pusat perbelanjaan di jalan M.H. Thamrin, Jakarta Pusat.
Sarinah yang kini mulai dilupakan oleh masyarakat harus bisa tetap bertahan untuk memfasilitasi target pasar mereka dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhannya disaat teknologi sudah semakin maju dan keperluan untuk datang ke tempat sudah tidak begitu diminati.
Baca Juga: Teddy Adhitya Rilis Single 'Masa Depan', Sebuah Pencerahan untuk Menyikapi Keadaan
Oleh karena itu, Sakti Makki, Brand and Business Transformation Radio, mengatakan bahwa Sarinah harus bisa mengembangkan sebuah kesempatan dalam Digital dan Offline Experience.
Makki mengungkapkan jika Sarinah ternyata memiliki kesempatan pada dua experience tersebut.
Menurut konsultan bisnis ini, Sarinah harus mengapitalisasikan kesempatan tersebut melalui proyek desain pada akses digital atau pun offline experience.
Berdasarkan pendapat Makki, offline experience dapat dirancang sebaik mungkin seperti disusunnya akses masuk pada Sarinah agar pengunjung dapat menjelajahinya dengan total.
Baca Juga: Melanggar Pergub, Pemprov DKI Jatuhi Denda 10jt Ke McDonal's Sarinah