Sementara itu, Kepala Sekolah SMPN 2 Banjarmasin, Satoli menargetkan, ada sebanyak 681 siswa yang akan divaksin, dalam waktu dua hari.
"Kita gelar dua hari. Hari ini (09/09) dan besok (10/09) untuk kelas 8 dan 9 sekitar 250 orang. Kemudian hari Sabtu (11/09) untuk kelas 7 dan 8," tuturnya.
Ia mengakui, bahwa hasil survei izin orang tua siswa memang sempat fluktuatif untuk menerima vaksinasi ini. Selain itu sekitar 90 orang siswa juga telah mendapatkan vaksinasi di luar sekolah.
"Saat survei pertama ada sekitar 600 siswa yang orang tuanya setuju divaksin. Tapi saat survei kedua turun menjadi sekitar 500 siswa. Lalu survei ketiga naik lagi menjadi sekitar 800 siswa," pungkasnya.
Terpisah. Pelaksanaan vaksinasi siswa di SMPN 24 di Komplek Madani I, Sultan Adam justru digelar secara sederhana.
Dari pantauan Smart FM Banjarmasin, siswa yang mengikuti vaksinasi juga menggunakan seragam sekolah. Alias berpakaian bebas.
Baca Juga: Sistem Jemput Bola, Percepat Vaksinasi Covid -19 bagi Disabilitas di Kota Denpasar
Bukan tanpa sebab. Dari data yang diterima awak media, presentasi orang tua yang tidak setuju anaknya divaksin adalah yang tertinggi. Yakni sebesar 69,35 persen.
Saat dikonfirmasi, Kepala Sekolah SMPN 24, Susilo Rahayu berdalih bahwa hal itu disebabkan banyak orang tua yang belum menyerahkan hasil survei.
Selain itu, Ia memprediksi banyak orang tua yang sudah membawa anaknya menerima vaksin di luar.
"Setelah ini akan kita rekap siswa yang divaksin. Nanti disitu ketahuan berapa jumlahnya. Kalau memang belum divaksin, kita tidak bisa juga memaksakan. Karena itu tanggung jawab orang tua dan juga bukan jadi syarat ikut PTM," jelasnya.
Ia menambahkan, pelaksanaan vaksinasi di SMPN 24 hanya digelar satu hari. Di mana ada sebanyak 217 siswa yang mendapat persetujuan dari orang tuanya untuk mendapatkan vaksin.
"Total ada 708 siswa di SMPN 24. Yang sudah ada surat persetujuan orang tuanya sebanyak 217 siswa," tutupnya.
Baca Juga: Rencana PTM di Banjarmasin Dialihkan ke Vaksinasi, Berikut Jadwalnya