Sonora.ID - Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) menargetkan Indonesia bebas buta aksara tahun 2030.
Hal tersebut disampaikan oleh Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Menengah (Pauddikdasmen) Kemendikbudristek Jumeri.
Menurut dia, Angka buta aksara di Indonesia secara signifikan terus mengalami penurunan setiap tahunnya.
Penurunan tersebut seiring dengan terlaksananya berbagai strategi yang inovatif dan sinergi berbagai pemangku kepentingan.
Baca Juga: Masih Zona Merah Covid-19, Kemendikbud Izinkan Bekasi Simulasi KBM Tatap Muka
Berdasarkan Survei Sosial Ekonomi Nasional atau Susenas Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk buta aksara usia 15 sampai 59 tahun di Indonesia bergerak turun dalam dua tahun terakhir.
Tahun 2019 turun 1,78 persen atau 3.081.136 orang. Dan tahun 2020 turun menjadi 1,71 persen atau menjadi 2.961.060 orang.
Kemudian, masih ada 6 provinsi yang memiliki tingkat tinggi buta aksara.
Buta aksara tertinggi terjadi di Papua kira-kira sebanyak 22% di tahun 2020.
Kemudian ada NTT, NTB, Sulawesi barat dan Kalimantan tengah.
Baca Juga: Mendikbud Batalkan Belajar Tatap Muka, Kadisdik Banjarmasin: Itu Hoaks