“Jadi nanti tahun 2024 target kita kurang dari satu persen, dan menjadi kurang dari setengah persen pada tahun 2030. Jadi kira-kira 9 tahun lagi,” kata Jumeri dalam peringatan Hari Aksara Internasional yang dilakukan secara virtual, Sabtu (11/9/2021).
Jumeri mengatakan, pihaknya telah mengembangkan kurikulum sekolah yang menekankan pada aspek penguasaan kompetensi literasi.
Langkah tersebut diyakini dapat menurunkan angka buta aksara di Indonesia.
“Harapannya pada 2030 harus dipastikan bahwa semua pelajar dan orang dewasa, baik laki-laki maupun perempuan mencapai kemampuan baca tulis dan kemampuan berhitung yang prima. Indonesia sebagai anggota UNESCO sangat mendukung program OECD dan telah ditindaklanjuti,” ujar Jumeri.
Maka dari itu, Jumeri mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk bekerja sama memastikan peningkatan kualitas pendidikan dan penguatan literasi masyarakat.
Dia berharap adanya kerja sama dan kolaborasi satuan pendidikan dengan berbagai pihak dapat berjalan secara terprogram dan berkesinambungan.
“Peningkatan kualitas pendidikan dan penguatan literasi masyarakat menjadi semakin penting dan mendesak. Terutama di era pandemi covid-19 saat ini,” pungkas jumeri.
Baca Juga: Nasib dan Karakter Seseorang Dilihat dari Bentuk Pipinya, Pipi Bulat Itu Baik, Lho!