Ini Strategi Kemendikbudristek Turunkan Angka Buta Aksara Di Indonesia

11 September 2021 18:35 WIB
Ini Strategi Kemendikbudristek Turunkan Angka Buta Aksara Di Indonesia
Ini Strategi Kemendikbudristek Turunkan Angka Buta Aksara Di Indonesia ( )

“Upaya tersebut tidak bisa berhasil dengan baik tanpa kerja keras para peserta dan dukungan yang kuat dari lembaga dan berbagai pihak, termasuk para penggiat literasi masyarakat. Harapan kita pada masyarakat adalah bebas dari buta aksara,” kata Jumeri.

Sementara itu, Ketua Satgas Covid-19 Kemdikbudristek Harris Iskandar mengatakan, ada 3 potensi putus sekolah yang akan berakibat pada peserta didik.

Pertama, pencapaian belajar, potensi kekerasan pada anak, dan anak usia dini dipaksa untuk bekerja.

“Kita bisa melakukan sosialisasi program kesetaraan. Jangan sampai anak-anak putus sekolah. Ada paket pendidikan yang sudah disediakan. Jadi tidak ada yang putus sekolah. Kemudian melakukan kegiatan kampanye pendidikan bagi anak dengan melakukan kolaborasi antara satuan pendidikan, guru dan orang tua agar orang tua punya persepsi,” kata Haris.

Baca Juga: Kemendikbud Hapus Ujian Nasional Tapi Berlakukan Asesmen Nasional, Apa Itu?

Harris menambahkan, kedua adanya kesenjangan yang semakin melebar karena infrastruktur yang belum merata, seperti ketersediaan listrik dan internet.

Tingkat infrastruktur yang tidak merata ini akan menghambat kurangnya kemampuan keaksaraan masyarakat.

“Ada juga kesenjangan yang semakin luas antara anak desa dan anak kota dalam mengenal teknologi. Ketersediaan serta keterjangkauan jaringan, kualitas jaringan dan pemerataan pembangunan internet belum sampai ke seluruh pelosok negeri. Selain itu juga peningkatan literasi digital bagi masyarakat luas dan bahayanya informasi masih simpang siur,” imbuh Harris.

Ketiga, lanjut Harris, adanya learning loss pada skor pisa akan menurun sampai 21 poin dan menyebabkan turunya kompetensi dan produktivitasnya pada siswa.

“Sebanyak 69 sekolah di beberapa kabupaten mengalami penurunan dan menjadikan indikasi potensi learning loss. Dua solusi pemerintah dalam pendidikan adalah menyelenggarakan remedial dan melakukan dedikasi merajut asa dan esensial yang harus dikuasai oleh siswa serta memberikan waktu yang cukup untuk beradaptasi,” pungkas Harris. *Adv

Baca Juga: Mendikbud Batalkan Belajar Tatap Muka, Kadisdik Banjarmasin: Itu Hoaks

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm