Meskipun demikian, lanjut Hoesen, OJK akan terus bersinergi dan bekerja sama dengan pemerintah sekaligus seluruh stakeholders lainnya untuk menjaga
stabilitas perkonomian, termasuk Pasar Modal Indonesia. Serta menjalankan program untuk mempercepat pemulihan ekonomi nasional.
Menurutnya, peran investor sangat dibutuhkan, khususnya untuk melakukan kontrol terhadap Perusahaan Tercatat melalui partisipasinya dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
Oleh karenanya, selain menghadiri Paparan Publik, OJK mendorong agar investor turut hadir dan menggunakan suaranya pada RUPS Perusahaan Tercatat.
Di kesempatan yang sama, OJK juga mengimbau para anggota Direksi dan Komisaris Perusahaan Tercatat agar senantiasa menjalankan fiduciary duty masing-masing serta mematuhi semua rambu-rambu yang telah ditetapkan.
Baca Juga: Apa itu Reksadana? Ryan Filbert: Instrumen Investasi yang Mudah!
Sementara, Direktur Utama BEI Inarno Djajadi mengungkapkan, Public Expose LIVE 2021 merupakan momen yang tepat bagi para investor untuk mengenal kondisi keuangan Perusahaan Tercatat. Karenanya, sebagai
komitmen BEI untuk memfasilitasi seluruh masyarakat agar mudah mendapatkan informasi pasar modal terkini, pihaknya melakukan berbagai transformasi digital.
Selama masa pandemi ini, kata Inarno, seluruh sosialisasi yang dilaksanakan oleh BEI diadakan secara daring, tak terkecuali penyelenggaraan Public Expose di tahun ini.
“Dengan demikian, seluruh investor di Indonesia dapat memperoleh kesempatan untuk mendapatkan informasi perkembangan Perusahaan Tercatat secara langsung dari pihak manajemen,” ujar Inarno.
Ia menambahkan, upaya BEI dalam mengakselerasi transformasi digital di tahun 2019 dan 2020 telah berdampak positif bagi terciptanya tonggak baru pencapaian Pasar Modal Indonesia.
Salah satu buktinya, jumlah investor saham saat ini sudah mencapai lebih dari 2,5 juta Single Investor Identification (SID).