Bali, Sonora.ID - Belakang ini, hari baik untuk melakukan Upacara Potong Gigi atau kata lainnya Metatah/ Mepandes/ Mesanggih di Bali sangat banyak dilakukan oleh Umat Hindu.
Nah, Kira-kira apa makna dari upacara tersebut?
Upacara Potong Gigi menjadi satu dari sekian banyak budaya yang unik di Pulau Dewata. Meski dinamakan potong Gigi, bukan berarti Gigi dipotong habis melainkan dikikir agar rapi.
Usai gigi di kikir, umat yang melakukan upacara potong Gigi ini, akan mencicipi enam rasa. Dari rasa pahit, asam, pedas, sepat, asin dan manis. Dimana setiap rasa ini memiliki makna yang mendalam.
Baca Juga: Pernah Nonton Tari Kecak di Bali? Ini Asal Usul dan Makna yang Dikandungnya
Untuk rasa pahit dan asam merupakan simbol agar tabah menghadapi kehidupan yang keras. Kemudian, rasa pedas adalah simbol tentang kemarahan, dimana agar kita senantiasa sabar apabila mengalami hal yang membuat marah.
Rasa sepat memiliki makna agar kita taat pada peraturan atau norma-norma yang berlaku. Rasa asin, mengandung makna kebijaksanaan dan rasa manis, sebagai penanda kehidupan yang bahagia.
Selain itu, Upacara Potong Gigi diartikan juga sebagai pembayaran hutang oleh orang tua kepada anaknya karena sudah bisa menghilangkan segala keburukan pada diri dalam wujud bhuta, kala, pisaca, raksasa, yang artinya jiwa dan raga yang diliputi oleh watak Sad Ripu dapat menemukan hakekat manusia yang sejati.
Sad Ripu sendiri merupakan enam jenis musuh yang timbul dari perbuatan yang tidak baik dalam diri manusia itu sendiri.