Meskipun stainless straw sebagai suatu produk barang terkesan eco-friendly karena mendorong penggunanya untuk tidak lagi menggunakan sedotan plastik, di balik itu semua stainless straw tidak diproduksi dengan cara-cara yang ramah lingkungan.
Dikutip dari kontributor The Silhouette, Kayla Freeman, energi yang digunakan untuk membuat satu stainless straw kira-kira setara dengan membuat 90 sedotan plastik.
Selain itu, produksi ini juga menghasilkan emisi karbon yang setara dengan 150 sedotan plastik.
Kamu juga mungkin pernah menemukan stainless straw yang berwarna-warni.
Di balik indahnya warna-warna tersebut ternyata terdapat ancaman kesehatan yang perlu kamu hadapi karena cat yang digunakan mengandung bahan kimia tidak aman, seperti Bisphenol A (BPA).
Badan Perlindungan Lingkungan (Environmental Protection Agency/EPA) mencatat bahwa BPA dapat mengganggu produksi sekaligus daya respons hormon alami.
Berdasarkan riset yang dilakukan oleh Machtinger dkk (2013), para ahli menemukan bahwa paparan BPA dapat memengaruhi pematangan sel telur pada manusia.
Riset lainnya di tahun 2015 yang dilakukan oleh Xiaona Huo dkk menemukan bahwa zat kimia tersebut dapat mempengaruhi pubertas dan ovulasi, bahkan hingga infertilitas.
Kelompok studi ini juga menambahkan bahwa dampaknya mungkin akan berlaku seumur hidup dan lintas generasi.
Dari sisi sosial dan ekonomi, sadar atau tidak sadar, produk ini memunculkan dilema kelas sosial antara yang mampu dan yang tidak.
Baca Juga: 7 Tips Mengatur Denah Rumah Minimalis Menurut Fengshui
Beberapa dari...