Linus juga menjelaskan, selain itu, Len Industri juga sedang melakukan proses testingand commissioning sistem persinyalan di ketiga jalur utama LRT Jabodebek secara bertahap hingga Juni 2022 nanti.
Sementara itu, Beni Rahadian selaku Pimpinan Proyek LRT Jabodebek Len Industri mengatakan, pengerjaan Depo Signalling ini sangat singkat yang ditargetkan selesai dalam waktu 3 bulan ini, padahal normalnya 6-8 bulan.
Komunikasi dan koordinasi dengan Adhi Karya selaku kontraktor utama sangat intens dan berjalan dengan baik selama ini.
Menurut Beni, sebelum resmi beroperasi LRT harus melewati pengujian lagi yaitu Site Acceptance Test (SAT) atau pengujian performa di lokasi yang diperkirakan pada bulan Mei, serta Trial Running di bulan Juli-Agustus dan Desember 2022.
Pada November 2020 lalu pernah dilakukan uji coba penggunaan sistem persinyalan LRT Jabodebek dengan kereta melalui lintas Stasiun TMII - Stasiun Harjamukti.
Pengujian itu dimaksudkan untuk menguji sistem operasi manual sebagai fase awal untuk mempersiapkan sistem operasi otomasi (driverless).
Diketahui, Pembangunan LRT Jabodebek bisa menjadi solusi mengurangi kemacetan, membangun kemandirian teknologi dalam negeri, memberikan kemudahan akses jalan, dan ramah lingkungan.