Lebih jauh, Yefta mengaku, pihaknya belum menemukan peserta yang terindikasi terpapar covid-19. Menurutnya, pihak panitia memberi kesempatan para peserta yang terpapar covid untuk ikut tes susulan.
"Sementara ini belum ada peserta yang terpapar covid, alurnya kalau memang ada yang positif, itu dia melaporkan ke instansi, kemudian instansinya melaporkan kepada BKN Pusat untuk dijadwalkan ulang," jelasnya.
Selain itu, teknologi deteksi wajah atau face recognition yang digunakan selama tes berlangsung, juga berfungsi cukup optimal. Menurut Yefta, kurang dari 5 persen saja yang melalui pemeriksaan manual. Hal itu lantaran foto peserta di dokumen berbeda dengan wajah asli sehingga tidak terbaca oleh alat face recognition.
"Pencocokan (secara manual) juga berdasarkan informasi.
Sampai sekarang belum ditemukan indikasi perjokian. Di sini juga kami disupport dengan aparat penegak hukum yang siap sedia,"pungkasnya.
Sebelumnya, Wakil Ketua Rekrutmen CPNS Pemprov Sulsel Tautoto Tanaranggina menyampaikan, setiap harinya jumlah peserta yang akan tes berjumlah 1800 orang untuk tiga sesi.
Masing-masing sesi, jumlah pesertanya sebanyak 600 orang. Ia menegaskan, peserta yang datang terlambat secara otomotis akan gugur.
Baca Juga: Usai Viral Pesta Langgar Prokes, Kapal Wisata Pinisi di Makassar Ditutup