Hal ini kemudian mengindikasikan bahwa anjing juga mengetahui manusia dan perintah mana yang tidak akan berguna bagi mereka.
Penelitian serupa sebenarnya sudah dilakukan di masa lalu dengan subjek anak-anak di bawah 5 tahun, serta kera atau simpanse.
Uniknya, data perbandingan menunjukan bahwa anjing memiliki kemungkinan lebih kecil untuk ditipu oleh perintah yang salah daripada anak-anak atau hewan lain.
Hasil penelitian menjadi bukti bahwa anjing tidak hanya sekedar mengikuti perintah pemiliknya tetapi juga memproses niat dan keyakinan seorang pemilik akan perintahnya.
Baca Juga: Jangan Salah Kasih Makan, Ini 6 Jenis Makanan yang Tak Boleh Diberikan pada Anjing
Penelitian ini tidak bisa menentukan asal usul evolusi kemampuan anjing untuk membedakan kebohongan dan kebenaran.
Para peneliti juga menyarankan untuk diadakannya penelitian tambahan untuk mengetahui perbedaan hasil antara berbagai jenis anjing dengan lebih terperinci.
Namun, kini manusia tahu bahwa dibalik ekor mereka yang bergoyang-goyang, anjing ternyata memiliki pikiran yang bijaksana dalam membuat keputusan.