Dinas Pendidikan Kota Surabaya saat ini tengah mengembangkan aplikasi di mana donatur dapat memantau hasil pembelajaran anak asuhnya.
“Melalui aplikasi ini, nantinya pemberi beasiswa bisa mengikuti hasil pendidikan anak-anak asuh yang mereka biayai,” kata Supomo.
Penyaluran bantuan untuk siswa dari masyarakat berpenghasilan rendah bukan kali pertama diberikan. Ketua Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas Antonius Tomy Trinugroho mengatakan, ini merupakan kedua kalinya bantuan dari pembaca Kompas disalurkan dalam bentuk beasiswa pendidikan. Pada tahun ajaran 2021-2022 ini, bantuan DKK bagi pelajar SMP swasta senilai Rp300 juta.
Eri Cahyadi mengungkapkan, tanpa bantuan dari berbagai pemangku kepentingan, sulit bagi Pemkot Surabaya mengatasi berbagai persoalan, termasuk membiayai pendidikan para pelajar dari kelompok marginal.
Bentuk kepedulian lainnya untuk siswa di Kota Pahlawan ini ditunjukkan oleh jajaran pegawai Pemkot Surabaya yang menyisihkan sebagian penghasilannya untuk berzakat dengan menjadi orangtua asuh.
Ia berharap akan lebih banyak lagi orang yang berkenan mengulurkan tangannya untuk melakukan hal serupa, saling tolong-menolong membantu satu sama lain.