Menurut Khofifah, dari total perkembangan level yang ada, membuat situasi assesment Provinsi Jatim berada di level satu hasil dari asesmen situasi Covid-19 Kemenkes RI.
Assessment tersebut dilihat dari faktor tingkat kasus terkonfirmasi, tingkat pasien rawat RS, tingkat kematian, transmisi komunitas, tingkat testing, tingkat tracing, tingkat treatment, dan kapasitas respon.
Lebih lanjut disampaikan, tingkat kasus terkonfirmasi, tingkat pasien rawat RS, tingkat kematian, dan transmisi komunitas berada pada level satu.
Tingkat testing, tracing, treatment, dan kapasitas respon berada dalam kondisi memadai. Karenanya, assessment situasi berada pada level satu.
Tak hanya tingkat Provinsi Jawa Timur yang berada level satu, Khofifah menyampaikan bahwa terdapat 9 kabupaten/kota di Jatim masuk dalam level satu sesuai assessment situasi Covid-19 dari Kemenkes RI per 14 September 2021.
Diantaranya, Kab. Situbondo, Sidoarjo, Pasuruan, Sidoarjo, Madiun, Lamongan, Kota Surabaya, Kab. Jember, Gresik, dan Banyuwangi.
Khofifah menambahkan, kondisi ini mengalami peningkatan dibandingkan sebelumnya dalam asesmen yang dilakukan pada 12 September 2021 dari 6 kabupaten/kota menjadi 9 kabupaten/kota.
“Alhamdulillah ada 9 kabupaten/kota yang masuk pada level satu dari hasil assessment Kemenkes RI. Jatim merupakan assessment level satu kabupaten/kota terbanyak di Jawa dan Bali,” kata gubernur perempuan pertama di Jatim.
Baca Juga: Kepedulian Pembaca Kompas untuk Siswa MBR di Surabaya Melalui Bantuan Beasiswa Pendidikan