Semarang, Sonora.ID - Gambang Semarang merupakan salah satu kesenian tradisional Kota Semarang yang merupakan hasil dari akulturasi budaya. Kesenian Gmbang Semarang merupakan perpaduan antara seni musik, vokal, tari, dan lawak.
Jika melihat dari asal-usulnya, Gambang Semarang ternyata merupakan turunan dari kesenian Betawi Gambang Kromong yang merupakan perpaduan antara kesenian Nusantara dan Tionghoa. Gambang Semarang diresmikan menjadi Warisan Budaya Tak benda (WBTb) sesuai dengan SK Mendikbud RI pada tahun 2018.
Akulturasi budaya Tionghoa-Jawa yang ada pada Gambang Semarang terlihat dari busana yang dipakai oleh para penari dan penyanyi serta iringan musik gambang yang ada dalam kesenian ini.
Baca Juga: Wajib Coba! Nostalgia Es Krim Legendaris di Oud En Nieuw Semarang
Tarian Gambang Semarang menggambarkan empat orang penari yang sedang bergembira, berkumpul, dan menari bersama. Alunan musik yang khas mengiringi telapak kaki para penari yang lincah dan bergerak sesuai dengan irama lagu.
Unsur gerakan yang lugas dan dinamis membuat tarian Gambang Semarang menjadi semakin indah dan cantik.
Kesenian Gambang Semarang menjadi salah satu identitas Kota Semarang yang dipentaskan dalam perayaan tertentu seperti Dugderan, Karnaval, dan perayaan-perayaan lain yang ada di Kota Semarang.
Karena menjadi salah satu aset kesenian yang menjadi akar sejarah dan budaya yang ada di Kota Semarang, Gambang Semarang tentunya perlu dilestarikan dan dikembangkan agar semakin dikenal oleh masyarakat luas.
Baca Juga: 7 Destinasi Wisata Berdekatan di Kota Lama Semarang, Cuma 5 Langkah!