Semarang, Sonora.ID - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang mengadakan pelatihan pemandu wisata outbound bagi 45 pemandu desa wisata dan rintisan wisata yang berlangsung pada tanggal 14-17 September di Golden City Hotel, Kota Lama, Semarang.
Indriyasari selaku Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang mengatakan pandemi Covid-19 telah mengubah tren pasar para wisatawan yang semula mass tourism dengan kelompok berjumlah besar menjadi special interest tourism dengan kelompok berjumlah kecil.
Para pemandu wisata diharapkan mampu merespon perubahan tren ini sehingga target Pemerintah Kota Semarang dalam bidang pariwisata ikut berubah dan lebih menekankan pada kualitas daripada kuantitas wisatawan.
Baca Juga: Jarang Disorot, Semarang Juga Memiliki Galeri Museum Rekor Dunia Indonesia
Dalam kesempatan yang sama Kadarlusman, Ketua DPRD Kota Semarang mengapresiasi langkah yang diambil Disbudpar dalam memberi pembinaan dan meningkatkan kualitas SDM pariwisata di Kota Semarang.
Para peserta pelatihan tidak hanya mendapatkan materi saja, namun juga berkesempatan untuk melakukan praktek langsung di Ekowisata Hutan Tinjomoyo.
Adapun beberapa narasumber yang diundang untuk melatih skill para pemandu wisata berasal dari Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) DPC Kota Semarang dan Asosiasi Experiental Learning Indonesia (AELI) DPD Jawa Tengah yang merupakan praktisi pemegang sertifikasi di bidang kepemanduan wisata outbound.
Berdasarkan keterangan dari Samsul Bahri Siregar, Kepala Bidang Industri Pariwisata, pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, motivasi, serta kompetensi peserta agar dapat memenuhi Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKN) Bidang Kepemanduan Outbound/Fasilitator Esperiential Learning.
Selain itu, para peserta pelatihan juga diajari untuk memandu kegiatan rekreasi dan pembelajaran, memandu kegiatan tali rendah dan tali tinggi, serta menangani risiko dalam kegiatan.