Sonora.ID - Fenomena maraknya pejabat publik terjerat kasus korupsi sangat memprihatinkan.
Bagindo Togar, Pengamat Sosial dan Politik Sumsel kepada Sonora (24/09/2021) mengatakan bahwa fenomena ini terjadi karena pejabat publik mendapatkan jabatan rata-rata buka berdasarkan merit sistem yang benar.
Pejabat tidak lepas dari pengaruh kapitalisasi.
Baca Juga: Pencanangan Zona Integritas, Paman Birin Bersyukur Pejabatnya Tidak Terlibat Korupsi
DPR maupun eksekutif kadang-kadang mendapatkan jenjang jabatan bukan karena kualitas personal tetapi karena ada kedekatan-kedekatan khusus juga aspek-aspek reward memberikan sesuatu kepada pejabat yang memberikan wewenang atas jabatannya.
“Di legislative kapitalisasi politik luar biasa. Ketika factor financial sangat menentukan untuk seseorang berhasil atau tidaknya mencapai jabatan politik. Ini harus dikompensasikan berikutnya dalam tanda kutip harus ditebus,” ujarnya.
Wewenang yang diperoleh pejabat tadi, disamping pengawasannya lemah juga memberi celah untuk disalahgunakan.
Tidak sedikit pejabat yang tergelincir karena ada peluang-peluang untuk disalahgunakan.
Hal ini sudah terjadi sejak lama bahkan sejak orde baru.
Baca Juga: Diskrimsus Dorong Sulsel Bebas Korupsi Lewat Aplikasi Pengaduan Tipikor