Banjarbaru, Sonora.ID - Rencana pembangunan jalan baru menuju kubah Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari atau yang lebih dikenal dengan Datuk Kalampayan di Desa Kalampayan Tengah, Kecamatan Astambul, Kabupaten Banjar, terpaksa harus disusun ulang.
Penyebabnya adalah perubahan kondisi alam yang menjadi lokasi pembangunan jalan, karena terdampak banjir besar yang terjadi pada awal tahun lalu.
Sebut saja terkait rencana pembangunan jembatan yang pada awalnya hanya berbentuk box girder menjadi jembatan dengan bentang panjang.
Baca Juga: Siap-Siap! Warga Banjarmasin Menolak Vaksin Bakal Dikenakan Sanksi
"Bekas kena banjir tambah luas, sungainya menjadi 10 meter karena terkikis banjir," ungkap Kabid Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kalsel, M. Yasin Toyib belum lama ini.
Dijelaskannya, pihak konsultan diturunkan untuk merencanakan pembangunan jembatan dengan panjang sekitar 10 meter.
"Itu kami turunkan konsultan, melihat perkembangan pasca banjir," paparnya.
Perencanaan ulang ini ditegaskannya harus dilakukan, untuk menghindari terjadinya kerugian, jika terjadi lagi perubahan kondisi di lapangan.
Baca Juga: Masuk Kalsel Secara Illegal, Benih Buah dan Sayur Dari 7 Negara Dimusnahkan