“Yang ingin saya tekankan dalam hal ini adalah ayo bersiap. Tidak ada kata terlambat. Semua anak muda harus bersiap, dari Sabang sampai Merauke. Jangan sampai besarnya pasar ekonomi digital itu justru dinikmati oleh perusahaan-perusahaan besar dari luar negeri,” ajaknya.
Ditambahkan oleh LaNyalla, ekonomi digital juga bukan hanya bicara soal belanja online. Di dalamnya ada berbagai segmen bisnis. Ada game, ada aplikasi, ada software, ada teknologi bidang kesehatan, dan sebagainya.
Termasuk juga perkembangan teknologi gelombang baru atau gelombang kedua dunia digital, seperti teknologi 5G, Internet of Things, blockchain, artificial intelligence, dan cloud computing.
“Semuanya itu jika kita tangkap dengan baik peluangnya, tentu akan sangat memperbaiki kualitas pertumbuhan ekonomi bangsa kita,” ucap dia. (*Adv)