Manado, Sonora.ID - Hampir sepekan pasca banjir yang terjadi di desa Batu Merah, kecamatan Sangtombolang, kabupaten Bolaang Mongondow, sebagai desa terparah terdampak banjir.
Material banjir berupa lumpur, kayu dan batu, masih menumpuk di halaman sekolah hingga ruangan kelas sekolah satu atap.
Sekolah satu atap yang terdiri dari TK, SD dan SMP. Mengalami rusak parah karena jebolnya dinding ruangan TK, empat ruangan SD roboh dan ruangan lainnya masih dipenuhi lumpur, bahkan buku, lemari kursi dan meja serta dokumen sekolah hanyut terseret arus banjir ke laut.
Baca Juga: Masyarakat Palembang Diminta Ikut Berkontribusi Atasi Masalah Banjir
Para siswapun terpaksa diliburkan sementara selama dua minggu ke depan, mengingat kondisi sekolah rusak parah dan memperihatinkan sehingga tak memungkinkan lagi bagi para siswa didik untuk belajar.
Dinas Pendidikan Kabupaten Bolaang Mongondow menyampaikan, rencananya proses belajar mengajar akan tetap dilakukan dengan memanfaatkan bangunan kantor desa setempat, setelah anak-anak menjalani trauma healing.
“Sampai sekarang belum juga bersih, karena memang memerlukan alat berat untuk membersihkan material banjir di dalam sekolah, sementara siswa diliburkan sementara selama dua minggu, sambil melakukan trauma healing kepada siswa, “ ujar Kepala Dinas Pendidikan Bolaang Mongondow Renti Mokoginta, di Sangtombolang, Bolaang Mongondow, Selasa (28/9/2021)
Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow yakni dinas pendidikan setempat, akan memperbaiki bangunan sekolah satu atap yang rusak parah, agar para siswa didik dapat belajar kembali di sekolah.
Baca Juga: Warga Korban Banjir Minahasa Tenggara Khawatirkan Banjir Susulan