Dikatakan Herlina, sejak zaman Orde Baru di bawah kepemimpinan Soeharto hingga saat ini, ada wilayah masyarakat Papua belum merasakan kesetaraan.
"Kami ingin merasakan kesetaraan. Akibat ketidaksetaraan itu, masyarakat Papua hidup dalam kemiskinan. Kami ingin kemiskinan hilang dari bumi Papua. Masih banyak wilayah Papua yang miskin," tegas dia.
Selama ini, kata Herlina, masyarakat Papua seakan berjuang sendiri menjemput kesejahteraan mereka. Dia berharap semua wilayah Papua termasuk keluarga para kepala suku mendapatkan perbaikan ekonomi.
"Kami tak pernah berhenti berjuang. Papua ini masih banyak yang harus diperhatikan. Jika Tuhan merestui dan memberkati. Kami melihat ada sosok Pak LaNyalla satu-satunya harapan kami yang bisa wujudkan kesetaraan di semua wilayah Papua," ujarnya.
Kepala Suku dari Puncak Jaya, Darius Enumbi menuturkan, LaNyalla merupakan sosok yang benar-benar amanah dalam mengemban tugasnya. Para kepala suku melihat langsung bagaimana LaNyalla memperjuangkan aspirasi daerah di tingkat nasional.
"Kami tahu sepak terjang beliau (LaNyalla). Dan semakin tahu beliau dengan gigihnya bagaimana menyampaikan aspirasi daerah, salah satunya aspirasi dari masyarakat Papua yang betul-betul diperjuangkan oleh Pak LaNyalla di tingkat nasional," ujarnya.
Di sisi lain, Darius menjelaskan jika para kepala suku menilai LaNyalla sebagai sosok yang berpengalaman. Itu sebabnya, mereka menjatuhkan pilihan kepada LaNyalla untuk menyempurnakan program Jokowi.
"Pengalaman itulah yang membuat para kepala suku yakin dan optimistis Pak LaNyalla mampu mengelola negeri ke arah yang lebih baik. Pak Nyalla juga punya karakter pemimpin yang tegas," tutur dia.