Usahakan setiap anggaran yang dikeluarkan sesuai kebutuhan.
Jangan tergoda untuk membeli barang yang tidak diperlukan.
Sebisa mungkin hidup dengan minimalis agar kamu bisa menyisihkan dana untuk berinvestasi.
2. Jangan Panik
Banyak investor berpikir untuk menjual instrumen investasi mereka ketika melihat nilai investasi mereka turundaripada mengalami kerugian.
Namun nyatanya, hal ini justru membuatmu mengalami kerugian, bukan keuntungan.
Memang mengerikan melihat portofolio investasi mengalami penurunan.
Baca Juga: Tujuan Beirnvestasi Jangka Pendek dan Panjang: Jangan Sampai Kecewa!
Namun, jika kamu menjualnya sekarang, tidak mudah untuk kembali ke pasar modal untuk kedepannya. Jangan panik merupakan kunci dalam berinvestasi.
Jika saat ini nilai investasi kamu minus, percayalah banyak orang merasakan hal yang sama.
3. Lakukan Diversifikasi Investasi
Cara untuk meminimalkan risiko investasi adalah berinvestasi di lebih dari satu instrumen.
Jadi, ketika salah satu instrumen sedang mengalami kerugian, kamu bisa mengelola instrumen yang lain. Kamu bisa merambah ke emas, obligasi, deposito, maupun surat utang pemerintah.
Dengan diversifikasi, kamu dapat memaksimalkan hasil investasi kamu kedepannya setelah pandemi ini berakhir.
Jangan lupa untuk menyesuaikan profil risiko kamu ketika hendak melakukan diversifikasi.
Baca Juga: Saking Mudahnya, Investasi Saham Kerap Dinilai Tak Aman? Cek Faktanya!