Bedasarkan sub grup analisis, efikasi vaksin zifivax pada populasi dewasa usia 18 hingga 59 tahun adalah sebesar 81,5 persen dan untuk populasi lansia di atas 60 tahun adalah sebesar 87,6 persen.
“Dan populasi Indonesia secara keseluruhan (efikasinya) adalah mencapai 79,88% ,” sebutnya.
Dari aspek keamanaan, berdasarkan hasil uji klinis fase satu, dua dan tiga, Penny menyebutkan, efek samping yang ditimbulkan masih dapat ditoleransi, yakni seperti nyeri pada tempat suntikan, sakit kepala, kelelahan, dan demam.
Baca Juga: Lost Genaration akibat Pembelajaran Daring yang Mengancam Para Pelajar
Adapun vaksin Zifivax ini dikembangkan dan diproduksi oleh perusahaan asal China yakni Anhui Zhifei Longcom Biopharmaceutical dan dikembangkan di Indonesia bekerjasama dengan PT JBio. V
aksin ini dikembangkan dengan menggunakan platform rekombinan protein subunit.
Di Indonesia, uji klinik fase tiga dilakukan di berbagai center dan rumah sakit di Bandung, dan beberapa puskesmas yang tersebar di Jakarta.
Beberapa rumah sakit yang dijadikan tempat uji klinis fase tiga vaksin Zifivax antara lain: RSUP Hasan Sadikin, RS Immanuel, RS Unggul Karsa Medika, RSIA Limijati, RS Advent dan RS Al-Ihsan.