“Kita berharap para peserta diklat ini bisa mewarnai persepakbolaan di tanah air ini. Kita berharap akan lahir Supriyadi-Supriyadi baru dari Diklat ini. Dulu Supriyadi juga diasah dari klub-klub binaan hingga pernah kita ikutkan pelatihan ke Liverpool, kini Supriyadi sudah menjadi pemain yang profesional di tanah air ini,” katanya.
Ia juga berharap dengan adanya diklat dan banyaknya pelatihan seperti pelatihan sepak bola daring yang dilakukan Tranmere Rovers FC (TRFC) beberapa waktu lalu, dapat menjadi penyemangat baru dan bisa menginspirasi dunia persepakbolaan di Surabaya. Alhasil, sepak bola ini menjadi ikon di Kota Surabaya ini.
Baca Juga: Pemkot Surabaya Buka Pendaftaran Pendidikan Diklat Sepak Bola bagi Pelajar
“Sekarang ini kita masih menggelar Diklat Sepak Bola, namun ke depan Bapak Wali Kota ingin menggelar diklat basket, volly dan cabang olahraga lainnya. Jadi, olahraga yang benar-benar diminati oleh masyarakat, kita aplikasikan dalam bentuk diklat semacam ini,” tegasnya.
Sementara itu, Koordinator Tim Seleksi Hanafing mengatakan tujuan diklat ini untuk mencetak pemain-pemain terbaik yang ada di Kota Surabaya.
Bahkan, ia juga menargetkan anak-anak yang tergabung dalam diklat ini bisa menjadi timnasnya Kota Surabaya.
“Jadi, kita mengarah ke sana, sehingga kalau nanti ada seleksi timnas, anak-anak ini mudah ke sana,” kata Hanafing.
Ia juga memastikan bahwa dalam diklat nanti akan membuat program Filanesia atau filosofi sepak bola Indonesia.
Baca Juga: Stadion Manahan Direkomendasikan untuk Pertandingan Liga 1 dan 2, Gibran Segera Lakukan Persiapan