“Berbekal sertifikasi ini, produk e-KTP Reader dapat dinyatakan aman untuk implementasi berbagai transaksi yang membutuhkan verifikasi KTP Elektronik, terutama terkait kerahasiaan data. Inilah salah satu esensi One Single Identity,” papar Otong Iip.
KTP Elektronik dijadikan sebagai pijakan One Single Identity karena sifatnya yang unik berkat adanya chip contactless berisi semua data kependudukan yang bersifat tunggal berupa kombinasi biometrik.
Data yang tersimpan di chip itupun terenkripsi sehingga tidak bisa diakses oleh sembarang orang. Data tersebut hanya bisa dibaca menggunakan Security Access Modul (SAM) yang tertanam dalam e-KTP Reader.
Modul keamanan yang tertanam di e-KTP Reader ini, lanjut Otong Iip, juga memungkinkan pencegahan upaya kejahatan, seperti penipuan, pemalsuan, atau penggandaan kartu identitas. Sebab, KTP Elektronik menggunakan nomor induk kependudukan tunggal yang memungkinkan implementasi One Single Identity. Sistem ini pula yang memudahkan pelacakan jika di kemudian hari terjadi upaya kejahatan.
Selain untuk verifikasi KTP Elektronik, perangkat sistem e-KTP Reader ini dapat mendukung sistem terintegrasi berbagai aplikasi eksisting. Sebut saja, validasi kependudukan, verifikasi dalam pemilihan umum berbasis sistem elektronik (e-Voting), aplikasi perbankan, sistem buku tamu perusahaan, dan aplikasi yang terintegrasi dengan Electronic Data Capture (EDC) atau Vending Machine.
“Selain karena soal kemampuan menjaga kerahasiaan data, e-KTP Reader sangat diunggulkan karena dapat diintegrasikan dengan berbagai perangkat dan aplikasi, untuk transaksi apapun,” jelasnya.
Selain itu, fleksibilitas perangkat pembaca KTP Elektronik untuk berintegrasi dengan perangkat lainnya inipun memungkinkan pemanfaatan e-KTP Reader dalam mayoritas bidang industri yang menggunakan data kependudukan sebagai jembatan transaksinya.
Dalam bidang perbankan dan pelayanan masyarakat misalnya, ungkap Otong Iip, e-KTP Reader telah digunakan di sejumlah bank dan lembaga pemerintah penyelenggara jaminan sosial untuk memudahkan pendokumentasian transaksi, sekaligus validasi keabsahan identitas nasabah.
Tak hanya itu, PT INTI (Persero) yang menggandeng Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) pun telah mengekspansi ranah manfaat e-KTP Reader sebagai perangkat validasi identitas pada sektor pemerintahan.
Kerja sama tersebut dieksekusi melalui pengembangan dan pemanfaatan KTP-el pada teknologi e-Voting yang telah terimplementasi untuk pemilihan kepala desa di lebih dari 27 kabupaten dan 2000 desa hingga akhir 2020.